Senin, 30 Januari 2017

Sinopsis Novel Salah Asuhan

Salah Asuhan
Pengarang : Abdoel Moeis
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun : 2009
Tebal : 273 halaman


            Hanafi merupakan orang muda yang terpelajar. Pendidikannya pun cukup tinggi. Hampir setiap hari, Hanafi bergaul dengan orang-orang Belanda. Lama kelamaan, perilaku dan gaya hidup Hanafi menjadi hampir sama dengan orang Belanda. Ia bahkan nyaris melupakan adat istiadatnya sendiri.

            Hanafi juga menyukai seorang Belanda, bernama Corrie du Bussee. Bagaimana dengan perasaan Corrie? Corrie bimbang dengan perasaannya sendiri. Ia bingung apakah ia mencintai atau hanya mengasihani Hanafi. Corrie sendiri akhirnya memutuskan untuk pergi melanjutkan sekolahnya. Tak lama kemudian, ayah Corrie meninggal dunia.

            Begitu Corrie pergi, Hanafi sakit. Karena merasa tidak punya cita-cita lagi, Hanafi memutuskan untuk setuju menikah dengan wanita yang telah dipilihkan oleh ibunya, Rapiah. Mereka dianugerahi satu putra, bernama Syafei. Sayangnya, meskipun Hanafi telah menikah, ia tetap berlaku semena-mena terhadap keluarganya.

            Suatu hari, tangan Hanafi digigit anjing. Ia pun pergi ke Betawi untuk ‘berobat’. Di sana, Hnafi bertemu Corrie. Ia akhirnya meminta Corrie menikahinya dan Hanafi menceraikan Rapiah. Ia dan Corrie tinggal seterusnya di Betawi.

            Sebelum melamar Corrie, Hanafi meminta dirinya menjadi bangsa Belanda. Ia dirubah namanya menjadi Christiaan Han. Sayangnya, kali ini pernikahan Hanafi pun tidak membahagiakan. Karena salah paham, Corrie akhirnya meninggalkan Hanafi dan pergi ke Semarang. Sementara Hanafi juga pergi dan mencari tumpangan ke temannya.

            Setelah mendapat ‘wejangan’ dari temannya, Hanafi pergi menyusul Corrie ke Semarang. Sayangnya Ia terlambat. Corrie terkena penyakit kolera. Corrie akhirnya meninggal. Hanafi meratapi kepergian Corrie selama berhari-hari.


            Hanafi akhirnya memutuskan kembali ke kampung halamannya. Saat di suatu pasar malam, ia bertemu Rapiah dan ibunya. Hanafi kembali tinggal bersama ibunya. Banyak kerabatnya yang menjenguk, namun ia membiarkannya saja. Hanafi mengakhiri hidupnya dengan meminum racun sublimat. Dengan menjabat tangan ibunya, Hanafi menghembuskan nafas terakhirnya.

0 komentar:

Posting Komentar